Dear you,

Haruskah kita tidak acuh dan mengingkari rasa saling itu?
Sementara di setiap kedip mata, rindu membilas kekeringan rasa kita.
Buncah rasa luar biasa saat bersamamu, tak merangkul waktu lagi.
Dan aku tak terbiasa!
Sendiri lagi? sanggupkah aku?
Dalam sadarku, telah kusunting luka.
Dan kuterima, sakitnya memang luar biasa. Inikah yang kubela?
Maaf, aku tak menyajikan apa-apa, kecuali seikat kebersamaan.
Kupikir, kamu mulai kecewa. Mungkinkah?
Jawabnya cuma ada : Entah
Entah dimana, entah kapan masanya, cinta itu memanggilku lagi?
Jika itu terjadi, semoga kamulah tujuanku berlari - sekali lagi.

Nindy Indria Putri

No comments:

Post a Comment